Perawatan Hidroponik – Pada kesempatan ini Kebun.co.id akan membahas tentang Perawatan Hidroponik.
Yang mana dalam pembahasan kali ini menjelaskan Perawatan Hidroponik bagi pemula dengan secara singkat dan jelas. Untuk lebih jelasnya simak artikel tentang Perawatan Hidroponik berikut ini.
Perawatan Hidroponik
Hidroponik adalah sistem penanaman yang bisa dilaksanakan di rumah tanpa perlu memakai tanah.
Metode penanaman ini adalah merupakan metode penanaman baru di Indonesia dan mungkin tidak semua dapat melakukan sistem penanaman tanaman yang satu ini.
Sistem penanaman hidroponik ini tidak lagi membutuhkan lahan untuk menanam tanaman karena sistem ini lebih mengandalkan kekuatan air untuk menanam tanaman.
Sistem sebenarnya dapat dilakukan dengan mudah jika telah dipelajari dengan benar. Bagi Anda yang masih pemula tentunya masih memiliki kesempatan yang sama untuk mempelajari sistem hidroponik ini.
Ada banyak tanaman yang bisa ditanam menggunakan sistem hidroponik ini. Mulai dari tanaman kecil hingga yang besar.
Namun, di Indonesia sistem penanaman hidroponik ini lebih banyak digunakan untuk menanam berbagai jenis tanaman sayuran hijau.
Ini sebagian besar dilakukan karena menanam sayuran memakai sistem hidroponik dapat lebih menyenangkan sebab tidak harus membuat tanah berlumpur.
Selain itu, sayuran yang ditanam dengan sistem hidroponik dapat tumbuh dengan baik tanpa terganggu oleh cacing. Ini tentu sangat populer bagi mereka yang takut dengan hewan cacing ini.
Meskipun tanaman yang ditanam dengan sistem hidroponik dapat tumbuh dengan baik, masih perlu perawatan maksimal untuk bisa mendapatkan tanaman sehat ini.
Merawat tanaman hidroponik harus dilakukan dengan benar dan benar untuk mendapatkan tanaman yang sehat dan dapat tumbuh dengan baik. Cara merawat tanaman ini sebenarnya tidak sulit dilakukan.
Metode Merawat Tanaman Hidroponik
-
Penambahan Nutrisi
Pemeliharaan utama sistem hidroponik adalah penambahan larutan nutrisi, sehingga tanaman mendapatkan nutrisi yang cukup.
Penambahan larutan nutrisi dapat dilakukan ketika larutan nutrisi dalam wadah berkurang.
Penambahan larutan nutrisi juga bisa dilakukan ketika tingkat larutan nutrisi ppm di reservoir mengalami penurunan, terutama saat cuaca panas.
Tingkat nutrisi pada tanaman harus selalu sesuai dengan jenis dan usia tanaman. Kekurangan atau kelebihan nutrisi akan menyebabkan tanaman tidak tumbuh optimal.
Berdasarkan tanaman tidak bisa tumbuh secara maksimal. Berdasarkan pengalaman penulis, ada toleransi kadar larutan nutrisi 50 ppm (baik kurang atau lebih) yang tidak mempengaruhi pertumbuhan tanaman secara signifikan.
-
Memberikan Aerator
Dalam sistem rakit apung hidroponik dan kapak sederhana yang tidak menggunakan pompa air, sistem tersebut harus dilengkapi dengan aerator (penghilang gelembung air di akuarium).
Penggunaan aerator dapat memecah nutrisi yang mengendap dan akar mendapatkan tingkat asupan oksigen terlarut yang cukup.
Selain itu, aerator juga dapat mencegah nyamuk bertelur, karena biasanya nyamuk suka bersarang di air yang tenang.
Jika Anda tidak memiliki aerator, larutan nutrisi dapat diaduk perlahan dengan tangan atau gayung minimal sehari sekali.
-
Memangkas Daun, Batang dan Memotong Akar
Sayuran yang ditanam dalam sistem hidroponik sebagian besar dipanen dalam waktu singkat, seperti sayuran daun, sehingga tidak diperlukan pemangkasan daun atau batang.
Namun, beberapa jenis tanaman, terutama sayuran buah seperti cabai, dapat dipertahankan untuk jangka waktu yang lama, sehingga pemangkasan daun, batang dan akar sangat dibutuhkan.
Pemangkasan memiliki manfaat yang tidak kalah pentingnya untuk mendukung pertumbuhan tanaman. Berikut adalah manfaat pemangkasan daun, batang dan akar.
-
- Pemangkasan daun dan batang, yaitu memotong tunas air tanaman agar tidak menyia-nyiakan nutrisi.
- Pemangkasan daun dan batang juga dilakukan pada tanaman darat (mengeluarkan cabang baru), sehingga tanaman dapat menghasilkan lebih banyak buah.
- Pemangkasan daun dan batang juga bisa mempercantik penampilan tanaman jika pertumbuhannya tidak beraturan.
- Pemangkasan akar dilakukan jika akar tanaman terlalu tebal untuk memenuhi media tanam dan pipa.
-
Menandai dan Menyemprot Tanaman
Ajir (mempertahankan batang tanaman) secara hidroponik dapat digunakan pada sayuran buah yang ukurannya cukup besar, seperti tomat atau cabai.
Pati dapat digunakan jika tanaman sudah mulai tumbuh besar, sehingga pertumbuhan batang tanaman tidak terganggu atau batang tumbang, terutama jika sudah ada buah.
Sementara itu, untuk menyemprot tanaman agar penampilan sayuran hidroponik selalu terlihat segar, petani kadang-kadang bisa menyemprot tanaman menggunakan sprayer yang diisi dengan air bersih.
-
Catatan Masa Tanam
Seperti halnya budidaya tanaman pada umumnya, budidaya tanaman hidroponik juga penting untuk menyimpan catatan terperinci tentang waktu tanam dan bibit dipindahkan ke sistem.
Hari pertama ketika benih ditabur disebut Hari Setelah Menabur (HSS) dan hari pertama ketika bibit dipindahkan ke sistem disebut Hari Setelah Tanam (HST).
Rekaman ini penting untuk mengetahui apakah pertumbuhan tanaman berjalan normal atau tidak.
Misalnya, ketika pencatatan telah memasuki HSS ke-12, jumlah daun dalam bibit masih 2 helai, artinya pertumbuhan bibit tidak normal.
Biji seperti ini bisa dihilangkan. Sementara itu, pencatatan HST berguna untuk mengetahui jumlah nutrisi ideal yang harus diberikan kepada tanaman sesuai dengan usia yang dicatat.
Demikian penjelasan kami tentang Perawatan Hidroponik dari kebun.co.id, semoga dapat bermanfaat dan menambah wawasan Anda.