Mengenal Jenis dan Produk Lebah Madu (Terlengkap) – Pada kesempatan ini Kebun.co.id akan memabahas tentang lebah madu dari jenis sampai produk yang dihasilkannya. Lebah merupakan hewan yang dimanfaatkan baik dari hewan itu sendiri ataupun produk yang dihasilkannya. Untuk mengetahui lebih lanjut apa saja jenis lebah madu beserta produk yang dihasilkan, simak materi di bawah ini.
Mengenal Jenis dan Produk Lebah Madu (Terlengkap)
Serangga dari genus apis yang dapat menghasilkan madu adalah lebah. Tak hanya madu, lebah juga bisa menghasilkan produk lain antara lain royal jelly, pollen (serbuk sari), lilin lebah, propolis hingga racun lebah. Ada banyak jenis lebah madu, namun tidak semua jenis lebah madu bisa dibudidayakan.
Masyarakat di Indonesia biasanya memanen madu langsung di hutan. Kemudian pada abad ke-19 atau tepatnya pada tahun 1841, seorang Belanda bernama Rijkeus memperkenalkan cara budidaya lebah madu. sampai saat ini paling tidak ada 4 jenis lebah yang madunya diperjualbelikan, yang dipanen langsung dari hutan juga yang merupakan hasil budidaya.
Jenis-Jenis Lebah Madu
Madu yang beredar di pasaran saat ini sangat beragam jenisnya dari madu liar, madu hutan, madu klenceng dan masih banyak lagi. sebagian besar madu ini diproduksi hanya oleh beberapa jenis lebah. Berikut ini beberapa jenis lebah madu yang memproduksi sebagian besar produk madu yang beredar di Indonesia :
1. Apis Cerana (Lebah Madu Timur atau Asiatic Honey Bee)
Lebah madu apis cerana banyak terdapat di Asia, seperti di Indonesia, China, Afghanistan, dan Jepang. Lebah madu apis cerana dapat dibudidayakan dengan cara tradisional atau cara modern dalam kotak portabel (stup). lebah dalam 1 sarang dapat dipanen sebanyak 3 kali dengan produksi madu antara 2 sampai 5 kg per tahun. Lebah jenis ini dinilai kurang produktif jika dibandingkan dengan jenis lebah madu lainnya seperti Apis mellifera. Sifat ganas lebah madu apis cerana membuatnya relatif sulit untuk berkembang biak.
2. Apis Dorsata (Lebah Madu Raksasa)
Lebah madu apis dorsata hanya ada di wilayah beriklim subtropis dan tropis di Asia yang salah satunya Indonesia. Lebah jenis ini sampai saat ini belum pernah dikembangbiakkan. Madu apis dorsata dipanen langsung di hutan sehingga biasa dikenal dengan madu hutan.
Lebah jenis ini memiliki ukuran tubuh yang lebih besar dari jenis lebah madu lainnya. Sengatannya bahkan lebih menyakitkan dari pada lebah yang dibudidayakan. Apis dorsata membuat sarangnya sendiri (tunggal) dan umumnya bergantung di cabang pohon maupun tebing. Produksi madu yang dihasilkan dapat mencapai 15 hingga 25 kg per tahun dalam satu koloni.
Masyarakat khawatir mencari madu hutan akan mempengaruhi keberadaan spesies lebah Apis Dorsata. Sebagai solusinya, ada pihak-pihak yang mengusahakan pemanenan madu hutan lestari dengan menerapkan metode panen sebagian. pada saat memanen sarang madu, hanya mengambil sebagian agar koloni lebah terjaga kelestariannya sehingga tetap bisa mengembangkan sarangnya lagi untuk seterusnya.
Di Indonesia, kendala pemanenan madu hutan lestari adalah pendidikan bagi pemburu madu. Kondisi ekonomi yang mendesak para pemburu untuk memanen madu hutan secara keseluruhan dan membuat kelangsungan koloni terancam. Pemburu, pengumpul atau pembeli harus bekerja sama dengan baik untuk menyelesaikan masalah ini.
3. Apis Florea (Lebah Madu Kerdil atau Red Dwarf Honey Bee)
Lebah jenis Apis florea dapat dijumpai di Indonesia, Iran, Oman dan India. Lebah jenis ini sifatnya lebih liar dan tidak umum dibudidayakan. Di Indonesia, lebah ini kerap disebut tawon. Apis florea bisa hidup bersamaan dengan Apis mellifera, Apis dorsata dan Apis cerana. Produktivitas lebah ini relatif kecil yakni hanya sekitar 1 sampai 3 kg per tahun dalam 1 koloni. Madu yang dihasilkan Apis florea umum dikenal dengan madu lanceng.
4. Apis Mellifera (Lebah Madu Barat atau Western Honey Bee)
Apis mellifera jenis ini paling diminati oleh peternak lebah karena produktivitasnya yang sangat tinggi yaitu mencapai 35 sampai 40 kg per tahun per koloni. Lebah ini diyakini berasal dari Eropa, tepatnya Yunani, Italia, dan Prancis. daya adaptasi lebah ini baik di berbagai jenis iklim.
Orang Belanda memperkenalkan lebah Apis mellifera pada 1841 ke Indonesia dan terus berkembang sampai sekarang. Beberapa sub jenis Apis mellifera yang umum dibudidayakan antara lain :
- Apis mellifera mellifera yang asalnya dari Belanda dan termasuk jenis yang gemar berpindah rumah. Memiliki warna tubuh gelap dengan hasil madu sedang.
- Apis mellifera lingustica yang asalnya dari Italia. Tingkat produksi madunya paling baik dari segi kuantitas dan kualitas. Lebah jantannya lebih aktif bergerak dan berwarna lebih terang.
- Apis mellifera carnica yang cukup populer di Amerika Serikat dengan warna tubuh gelap dan perut lebih terang. Keterampilan produksi madu yang baik tetapi suka berpindah-pindah.
- Apis mellifera caucasia yang asalnya dari daerah Kaukasia, Rusia. Memiliki warna gelap, jingga hingga kuning.
- Apis mellifera lehzeni umum diternak di wilayah Skandinavia atau Eropa Utara dengan warna tubuh hitam kecoklatan.
5. Apis Koschevnikovi (Lebah Madu Merah)
Lebah madu Apis koschevnikovi bisa ditemukan di Indonesia (Sumatera, Jawa dan Kalimantan) dan Malaysia. Namun lebah jenis ini diyakini sudah tidak ada lagi di Jawa.
6. Apis Andreniformis (Black Dwarf Honey Bee)
Lebah madu Apis andreniformis merupakan hewan asli wilayah subtropis dan tropis Asia meliputi India, Cina bagian Tenggara, Laos, Burma, Malaysia, Vietnam, Indonesia juga Filipina (Palawan). Penyebaran lebah ini tersebar luas di Jawa dan Kalimantan di Indonesia.
7. Apis Nigrocincta
Lebah Apis nigrocincta hanya dapat ditemukan di Mindanao, Filipina dan Kepulauan Sangihe serta Sulawesi di Indonesia.
Produk Budidaya Lebah Madu
Berikut ini adalah produk budidaya madu, yaitu:
1. Madu
Madu berbentuk cairan dengan rasa manis yang asalnya dari nektar tanaman. Nektar lalu dikumpulkan oleh lebah pekerja dan dijadikan madu lalu disimpan di sel-sel sarang. Madu merupakan cadangan makanan untuk lebah. Madu mengandung banyak nutrisi dan energi tinggi.
2. Serbuk Sari (Bee Polen)
Serbuk sari bunga diserap oleh lebah dan disimpan di kaki lebah. Lebah memperoleh protein dari serbuk sari. Protein yang ada dalam serbuk sari dapat digunakan untuk memperbaiki sel tubuh manusia yang rusak. di dalam serbuk sari juga terkandung 10 jenis asam amino essensial, vitamin dan mineral. Selain itu, terdapat berbagai jenis alkaloid yang kondusif untuk regenerasi dan metabolisme sel.
3. Royal Jelly
Royal jelly ialah cairan kental yang disekresi oleh lebah pekerja. Royal jelly ini bisa dimanfaatkan untuk memberi makan larva lebah. Manusia memanfaatkan royal jelly sebagai suplemen untuk menjaga vitalitas dan kebugaran tubuh.
4. Propolis
Propolis seperti lem perekat yang sifatnya resin yang dikumpulkan lebah dari bagian-bagian tumbuhan. Propolis dimanfaatkan para lebah untuk menutup celah-celah di sarang, juga untuk memperkecil, menambal atau menutup retakan maupun lubang masuk. Propolis memiliki susunan kimia yag relatif kompleks yang mengandung mineral dan zat pewangi. Manusia memanfaatkan zat antibiotik dalam propolis untuk bahan baku obat-obatan.
5. Lilin Lebah
Lilin lebah ialah salah satu hasil sekresi lebah. Lilin lebah umum digunakan untuk bahan baku lilin, industri farmasi dan industri kosmetik.
Demikian penjelasan materi Mengenal Jenis dan Produk Lebah Madu (Terlengkap). Produk-produk dari lebah madu sangat bermanfaat baik untuk lebah itu sendiri maupun manusia, namun menjaga kelestarian koloni lebah madu pun harus tetap dilakukan. Semoga penjelasan materi tersebut bisa bermanfaat untuk pembaca. Terima kasih.