Berbagai Jenis Ikan Lele Budidaya Bagi Peternak – Pada kesempatan ini Kebun.co.id akan membahas tentang Jenis Ikan Lele Budidaya. Yang mana dalam pembahasan kali ini menjelaskan beerbagai jenis macam ikan lele yang bisa di budidayakan bagi peternak dengan secara singkat dan jelas. Untuk lebih jelasnya silahkan simak artikel tentang Jenis Ikan Lele Budidaya di bawah ini.
Berbagai Jenis Ikan Lele Budidaya Bagi Peternak
Ikan lele atau dalam ilmiahnya disebut Clarias Sp yang mana jenis ikan ini banyak tersebar diperairan Asia dan Afrika. Macam jenis ikan lele sangat banyak, akan tetapi tidak semua cocok untuk di budidyakan dan di konsumsi. Terdapat beberapa jenis tertentu yang dapat dibudidyakan yang tujuannya dikonsumsi.
Biasanya jenis lele yaang akan dibudidaya akan mempunyai sifat seperti pertumbuhan yang cepat serta tahan terhadap penyakit. Disamping itu dapat berkembang da tumbuh didalam lingkungan yang memiliki kepadatan tinggi dan kondisi air yang minim.
Pada wilayah Indonesia terdapat 2 (dua) spesies jenis ikan lele yang dapat dibudidayakan oleh masyarakat uakni Clarias Gariepinus dan Clarias Batrachus. Kedua spesies ini merupakan kategori unggul yakni lel sangkuriang, lele pyhton dan lele dumbo/ jumbo. Lebih jelasnya simak penjelasan berikut ini:
1. Ikan lele lokal
Clarias Batrachus merupakan nama ilmiah dari ikan lele lokal yang menjadi jenis lele yang dikenal oleh masyarakat. Awal mulanya para petani lele menggunakan bibit dari jenis lele lokal ini dan setelah itu dikenalkan sebagai jenis lele dumbo.
Untuk sekarang ini jenis lele lokal sudah sangat jarang dikembangkan atau dibudidyakan karena kurang menguntungkan. Dalam lele lokal mempunyai FCR (Food Convertion Ratio) yang tinggi dalam arti tingkat rasio pada pakan yang perlu diberikan terhadap berat daging yang dihasilkan tinggi.
Diperlukan lebih dari 1 kg pakan untuk menghasilkan 1 kg daging pada satu siklus budidaya. Tak hanya menimbang dari segi pakan dalam petumbuhannya lele lokal juga sangat lambat. Dengan perbandingan lele dumbo umur 2 bulan lebih besar dibandingkan lele lokal umur 1 tahun.
Ada 3 (tiga) jenis lele lokal yang ada di Indonesia yakni Lele putih, lele merah dan lele hitam. Dari ketiga jenis tersebut yang biasa digunakan untuk budidaya yaitu lele hitam. Namun untuk jenis lele putih pada umumnya digunakan sebagai ikan hias.
2. Ikan lele dumbo
Pada tahun 1985 ikan lele dumbo dikenalkan pertama kali dari Taiwan ke Indonesia. Jenis ikan lele yang menjadi kualitas favorit dikembangkan oleh para peternak karena pertumbuhan yang cepat dan bentuk bandan yang bongsor dibandingkan lele lokal. Dengan perbandingan lele dumbo umur 2 bulan besarnya sama dengan lele lokal umur 1 tahun.
Lele dumbo merupakan hasil dari persilangan antara jenis lele Clarias Fuscus asal Taiwan dan Clarias Mosambicus dari Afrika. Pada penjelasan lain lele dumbo lebih mirip dengan ikan Clariu Gariepinus yang hidup diperairan Kenya, Afrika.
Jenis lele dumbo sangat cocok untuk dipelihara pada kolam tanah karen memiliki kebiasaan membuat lubang dalam tanah. Melihat dari segi pertumbuhannya tentu lebih cepat, lebih tahan dan lebih besar dibandingkan lele lokal. Jika dilihat dari kualitas dagingnya lele dumbo lebih lembek dan pada sebagian pecinta kuliner lele lokal lebih enak dibandingkan dengan lele dumbo.
3. Ikan lele sangkuriang
Pada tahun 2004, ikan lele sangkuriang resmi di lepas ileh Departemen Kelautan dan Perikanan. BBPAT (Balai Besar Pengermbangan Budidaya Air Tawar) Sukabumi pada Tahun 2002 telah melalukan Penelitian terhadap ikan lele sangkuriang. Dimana dalam penelitian tersebut adanya kekhawatiran akan menurunnya kualitas lele dumbo para peternak yang beredar dimasyarakat.
Penurunan tersebut disebabkan adanya kesalahan benih dan penyilangan yang terjadi secara terus menerus. Sehingga perlu dilakukan pengembalian sifat unggul dengan cara persilangan bali (back cross).
Jenis ikan lele sangkuriang ini merupakan hasil persilangan dari lele dumbo jantan F6 dan lele dumbo betina generasi ke 2 atau F2. Dari indukan betina adalah koleksi dari BBPAT, keturunan lele dumbo F2 pertama kali didatangkan pada tahun 1985, sedangkan untuk indukan jantan merupakan keturunan F6 dari keturunan induk betina F2 tersebut.
Nama Sangkuriang sendir diambil dari cerita rakyat Jawa Barat tentang seorang anak yang bernama Sangkuriang yang mengawini ibu kandungnya sendiri. Seperti halnya yang dilakukan BPPAT dimana mengawinkan lele F6 jantan dengan induknya sendiri lele F2 betina.
Dari hasil perkawinan tersebut dihasilkan beberapa sifat unggul yakni kemampuan bertelur bisa mencapai 40.000 sampai 60.000 per pemijahan. Perbedaannya sangat jauh dibandingkan dengan lele lokal yaitu berkisar 1.000 hingga 4.000 butir saja. Tak hanya itu lele sangkuriang juga lebih tahan terhadap penyakit serta bisa dipelihara pada kondisi air mini serta kualitas daging yang baik.
Lele sangkuriang juga memiliki kelemahan yaitu peternak tidak dapat membenihkan lele Sangkuriang dari induk lele sangkuriang itu sendiri. Bila di benihkan maka akan menurunkan kualitasnya, jadi dapat dibenihkan bila dilakukan persilangan balik.
4. Ikan lele phyton
Ikan lele phyton ini ditemukan oleh peternak lele yang berasal dari Kabupaten Pandeglang Banten pada Tahun 2004, dimana berbeda dengan produk varietas unggul lainnya. Ikan ini adalah hasil dari silang lele eks Thailand F2 dengan indukan lele lokal. Yang disayangkan dari ikan ini yaitu spesies indukan dan dari generasi keberapa indukan lele lokal berasal.
Meurut penemunya bahwa indukan dari lele lokal yang banyak dibudidayakan oleh masyarakat kualitasnya semakin menurun. Namun dari hasi literatur, lele phyton yang berasal dari induk beritan eks Thailand F2 deengan induk jantan lele dumbo F6.
Jenis lele phyton ini mempunyai daya tahan terhadap cuaca yang dingin serta tingkat kelangsungan hidup lebih dari 90 %. Disamping itu FCR dari lele phyton mencapai 1 yang artinya 1 kg pakan menjadi 1 kg daging dihitung mulai dari penebaran sampai panen dengan siklul pemeliharaan selama 50. Hari.
Demikian penjelasan tentang Berbagai Jenis Ikan Lele Budidaya Bagi Peternak, semoga dapat bermanfaat dan menambah wawasan Anda.