Cara Menanam Jeruk Nipis Agar Berbuah Lebat – Pada kesempatan ini Kebun.co.id akan membahas tentang Budidaya Jeruk Nipis. Yang mana dalam pembahasan ini menjelaskan cara budidaya jeruk nipis mulai dari pemilihan bibit sampai perawatannya dengan secara singkat dan jelas. Untuk lebih lengkapnya simak artikel berikut ini.
Cara Menanam Jeruk Nipis Agar Berbuah Lebat
Tanaman jeruk nipis dalam bahasa latin Citrus aurantifolia terdapat dalam bentuk perdu, pohon setinggi 1,5-3,5 meter. Tanaman jeruk memiliki cabang berbentuk bulat yang memiliki banyak cabang dan duri. Kulit hijau tua, penuh dengan nodul kelenjar kecil.
Daunnya lonjong, ujungnya agak tumpul dan daunnya agak membulat. Permukaan daun atas berwarna hijau tua dan permukaan bawah berwarna hijau muda. Tangkai sayap agak lebar dan persis seperti daun.
Buah jeruk nipis mengandung banyak air dan bersifat sangat asam, namun memiliki aroma yang sedap. Bunga tanaman jeruk nipis keluar dari ketiak atau di ujung batang. Bentuk bunganya agak kecil, batangnya sangat pendek, dan warna bunganya kuning putih.
Buahnya akan berbentuk bulat seperti bola. Saat kulit buah muda berwarna hijau, saat sudah tua dan matang warna kulitnya berubah menjadi kuning. Buah jeruk nipis biasanya berdiameter 3,5 – 5 cm. Daging buah berwarna kuning kehijauan dan bijinya banyak.
Jeruk nipis memiliki banyak manfaat bagi manusia, antara lain sebagai bumbu dapur, obat tradisional, kosmetik, bahan parfum, minyak atsiri, minuman dan kue serta bahan pembuatan agar-agar. Buah jeruk nipis banyak mengandung vitamin B dan C. Oleh karena itu, tanaman jeruk nipis perlu dibudidayakan dengan lebih baik.
Ada tiga jenis atau varietas batugamping yang terkenal, yaitu Citrus aurantium subspes aurantifolia var Fusca, Citrus aurantium subspes aurantifolia var Umetta, dan Citrus aurantium subspes aurantifolia var Bergamia.
Budidaya Jeruk Nipis
Berikut ini adalah tahapan dalam budidaya jeruk nipis, antara lain sebagai berikut:
Tanah dan Iklim yang Cocok
Anda bisa menanam kapur di berbagai jenis tanah seperti aluvial, podsolik, latosol, dan jenis tanah lainnya. Selain itu, tumbuhan ini dapat hidup pada ketinggian 10-1000 m di atas permukaan laut. Keasaman (pH) tanah yang cocok adalah sekitar 5 – 6.
Cahaya matahari sangat dibutuhkan oleh tanaman jeruk. Oleh karena itu areal tanaman jeruk harus terbuka, bebas dari naungan. Kapur akan tumbuh baik di daerah beriklim sedang dengan curah hujan tipe D (2-5 bulan di musim hujan dan 6-9 bulan di musim kemarau).
Bibit Tanaman
Tanaman jeruk nipis dapat dibudidayakan secara generatif, vegetatif atau kombinasi keduanya. Perkembangbiakan vegetatif seperti okulasi lebih sering dilakukan oleh manusia. Cara ini sama dengan transplantasi jeruk manis.
Selain bibit dari okulasi, bibit tanaman jeruk nipis juga bisa dibuat dari bibit okulasi. Jeruk nipis dapat diinokulasi dengan jeruk manis, lemon dan jeruk nipis itu sendiri. Tempelkan jeruk nipis (sebagai batang bawah) setelah benih berumur 16 bulan.
Tunas cangkok (kulit jeruk) harus diambil dari cabang berkayu, berumur 1 tahun dan tidak berduri. Cara ini sama dengan mencangkok jeruk manis seperti yang telah dijelaskan pada bagian sebelumnya. Kegiatan okulasi sebaiknya dilakukan pada musim kemarau.
Pengolahan Tanah dan Penanaman
Setelah lokasi yang baik telah dipilih, tanah digarap atau dibersihkan dari rumput atau tanaman pengganggu lainnya. Proses pengolahan lahan dilakukan sesuai dengan kondisi tanah dan bibit jeruk nipis serta pengolahan lahan untuk penanaman jeruk manis.
Lubang tanam disiapkan terlebih dahulu (2 – 4 minggu sebelum tanam). Ukuran lubang yaitu sekitar 80 x 80 x 80 cm. Di lubang ini, pupuk kandang atau pupuk buatan dicampur dengan tanah bagian atas.
Beberapa hari setelah memasukkan pupuk dasar ke dalam lubang tanam, bibit jeruk nipis sudah bisa ditanam. Jarak oranye ini adalah 5 x 5 m hingga 6 x 6 m. Cara menanamnya sama dengan menanam jeruk besar dan jeruk manis.
Pemupukan
Tanaman jeruk termasuk jeruk nipis membutuhkan pemupukan yang teratur dan berkesinambungan terutama pada tanah yang tidak subur. Pupuk yang diberikan pada tanaman jeruk nipis dapat berupa pupuk anorganik (pupuk buatan) atau pupuk organik (misalnya pupuk kandang).
Kotoran utama harus diberikan dalam proses penanaman, sementara pada tahap berikutnya, seringkali hanya pupuk buatan yang diberikan (mis. Urea, TSP, dan KCL atau jenis lainnya).
Pupuk dasar yang terdiri atas pupuk kandang serta pupuk fosfat yang mana pertama-tama dimasukkan dalam lubang tanam bersamaan dengan tanah yang digali pada bagian atasnya. Digunakan untuk 1 lubang tanam dengan tanah galian di bagian atas dicampur 6 hingga 16 kg pupuk kandang dan 1,5 kg TSP. Pemupukan lebih lanjut harus dilakukan setelah tanaman berumur 4 tahun.
Penyiangan dan Pengairan
Supaya tanaman jeruk nipis ini bisa tumbuh dengan baik, maka rumput atau tanaman lain yang mengganggu di area tanaman itu harus dihilangkan. Alat yang Anda pakai dalam membersihkan dapat berupa cangkul serta benjolan atau parang.
Tak hanya penyiangan, kebutuhan air akan tanaman jeruk nipis juga perlu anda pertimbangkan. Tanaman jeruk nipis disini memerlukan air yang cukup, terlebih lagi pda saat tanaman jeruk berbunga dan berbuah. Tanaman jeruk nipis tidak tahan kepada genangan air terlalu lama.
Pada saat musim kemarau disini anda perlu menyediakan air yang mana melalui saluran yang sudah dibuat. Apabila tanaman sudah tanah lembab, air dikeluarkan dari tempat kapur ditanam. Pabila tanaman jeruk nipis masih kecil, maka disini anda perlu menyiramnya.
Pemangkasan Batang Pohon
Pemangkasan pohon dilakukan dengan tujuan untuk membentuk kanopi pohon secara simetris. Bentuk menjadi ini lebih bermanfaat untuk memanfaatkan sinar matahari. Pemangkasan juga termasuk dalam upaya untuk mengendalikan hama serta penyakit yang sering menyerang tanaman.
Sebab jeruk nipis masih kecil, sehingga disini pemangkasan perlu dilakukan. Caranya yaitu memotong pada bagian batang tanaman jeruk nipis setinggi 60 cm dari tanah. Beberapa tunas (3 – 4 tunas) yang tumbuh dari batang ini terawat dengan baik.
Pemangkasan selanjutnya bisa anda lakukan ketika tanaman sudah berumur setahun. Cabang utama cukup panjang untuk dipotong, sehingga panjangnya hanya berkisar antara 20 cm. Dari masing-masing 3 – 4 cabang yang tersisa akan menjadi cabang sekunder.
Pemanenan
Tanaman jeruk nipis biasanya berbuah pada umur3 tahun, walaupun pada usia ini buahnya bisa dibilang masih kecil. Pada usia muda (4 -5 tahun) setiap pohon jeruk nipis pastinya akan menghasilkan rata-rata 20 kg buah. Tanaman dewasa (6 – 15 tahun) nantinya akan menghasilkan rata-rata 50 kg buah untuk per pohon. Tanaman jeruk nipis yang sudah tumbuh rata-rata akan menghasilkan kira-kira 30 kg buah per pohon.
Biasnya jeruk nipis sudah bisa anda petik antara 7 – 8 bulan ketika sudah berbunga. Tanda dari ketika buah sudah tua dan bisa dipetik, diantaranya antara : kulit buah yang berubah warna menjadi kuning, buah jeruk tidak terlalu keras lagi serta pada bagian bawahnya agak lunak.
Anda bisa memetik jeruk memakai gunting pemangkasan maupun dengan pisau tajam. Batang buah dipotong dengan alat, sehingga masih ada batang yang tersisa pada buah. Buah jeruk yang sudah dipetik selanjutnya akan ditempatkan di keranjang maupun tempat lain yang sudah ditutup dengan menggunakan jerami atau daun pisang kering.
Setelah panen, disini jeruk nipis harus dicuci menggunakan air. Sekiranya sudah bersih, lalu keringkan dengan kain lembut. Buah jeruk besar dipisahkan oleh potongan-potongan kecil buah, dan mereka yang memepunyai penyakit dibuang. Setelah itu dimasukkan ke dalam seniah peti, selanjutnya dijual atau disimpan segera untuk beberapa waktu.
Demikian artikel tentang Cara Menanam Jeruk Nipis Agar Berbuah Lebat. Semoga dapat bermanfaat dan menambah wawasan Anda. Selamat mencoba.