Panduan Cara Menanam Jahe dan Macam Jahe Di Indonesia – Pada kesempatan ini Kebun.co.id akan membahas tentang Cara Menanam Jahe. Yang mana dalam pembahasan kali ini menjelaskan panduan cara menanam jahe dan macam jenis jahe yang ada di Indonesia dengan secara singkat dan jelas. Untuk lebih mudah dalam memahaminya silahkan simak artikel tentang cara menanam jahe berikut ini.
Panduan Cara Menanam Jahe dan Macam Jahe Di Indonesia
Jahe atau dalam bahasa latinnya Zingiber Officinale merupakan tumbuhan berbatang yang tergolong suku temu-temuan atau Zingiberaceae. Tanaman ini biasanya digunakan sebagai ramuan obat hebal, bumbu masakan serta sebagai bahan minuman. Adapun bagian tanaman ini yang digunakan yaitu rimpang yang beruas dan pedas. Asal dari tanaman ini tidak diketahui pasti namun ada yang menduga berasal dari India dan ada sumber lain mengatakan berasal dari daratan Cina.
Secara umum nama jahe memiliki banyak nama pada setiap daerah penyebutannya ada yang menamakan garden gingger (bahasa Inggris). Di daerah Jawa penamaan jahe dikenal sebagai jahe (Sunda), Jae (Jawa), Jhai (Madura) dan Jae (Kangean). Di daerah Sumatra jahe dinamakan Halia (Aceh), Beuing (Gayo), Bahing (Karo), Pege (Toba), Sipode (Mandailing), Lahia (Nias), Sipodeh (Minangkabau), Page (Lubu) dan Jahi (Lampung).
Di daerah Papua mereka menyebut jahe Tali (Kalanapat) dan Marman (Kapaur). Di daerah Maluku, jahe disebut sebagai Hairalo, Pusu, Seeia, Sehi, Sehi, Sehil, Siwew, Garaka, Gora, dan Laian. Di daerah Kalimantan (Dayak) jahe disebut sebagai Lai, di Banjarmasin sebagai Tipakan. Di daerah Nusa Tenggara dikatakan jae (Bali), reja (Bima), alia (Sumba) dan lea (Flores). Di daerah Sulawesi, jahe dikenal sebagai Welk (Mongondow), Moyuman (Poros), Melito (Gorontalo), Yuyo (Buol), Siwei (Baree), Laia (Makassar) dan Tempo (Bugis).
Jenis Jahe di Indonesia
Secara umum jahe dibedakan menjadi tiga jenis, di antaranya jenis jahe tergantung dari bentuk rimpang, warna dan ukuran rimpang. Varietas di Indonesia dan tempat lain termasuk:
-
Jahe gajah/ jahe badak (jahe putih/ kuning besar)
Jahe ini memiliki ukuran rimpang yang besar dengan rimpang yang lebih besar dari jenisnya. Umumnya varietas ini dapat dipanen dan dikonsumsi baik muda maupun tua, baik jahe segar maupun jahe olahan.
-
Jahe Emprit / jahe Sunti (jahe putih kecil / kuning)
Jehe emprit mempunyai ruas yang cukup kecil, agak pipih dan agak melengkung. Varietas ini biasanya dipanen saat sudah cukup umur dengan rasa yang lebih pedas karena mengandung volatilitas yang lebih tinggi dibandingkan jahe gajah. Jahe juga biasa digunakan sebagai bahan herbal dan ekstrak jahe menjadi minyak atsiri dan minyak oles.
Jahe merah yang memiliki ukuran rimpang paling kecil dan lebih kecil jika dibandingkan dengan jahe emprit. Jahe merah mengandung minyak atsiri yang tinggi sebagai obat yang dapat dipanen setelah tua.
Manfaat Jahe
Khasiat jahe memiliki sejarah panjang dalam mengatasi masalah pencernaan. Jahe yang dikenal secara turun temurun merupakan bahan alternatif untuk melancarkan sistem pencernaan. Kandungan fenol dalam jahe mengurangi gejala iritasi saluran cerna, menstimulasi air liur, mencegah kontraksi lambung, dan membantu pergerakan makanan dan minuman selama proses pencernaan. Jahe juga disebut sebagai karminatif, zat yang dapat membantu mengeluarkan gas berlebih di sistem pencernaan Anda. Masalah pencernaan seperti kolik dan dispepsia bisa diobati dengan jahe. Manfaat-manfaat jahe diantaranya.
- Mengatasi Masalah Pencernaan
- Mengurangi Mual
- Meringankan Rasa Sakit
- Membantu Mendetoksifikasi dan Mencegah Penyakit Kulit
- Melindungi Anda Dari Kanker
- Anti-inflamasi
- Menurunkan Berat Badan
- Obat Kompres
- Mengobati Luka
- Bahan Memasak / Kuliner
Cara Menanam Jahe
Dibawah ini adalah beberapa cara menanam jahe, antara lain yaitu:
Pemilihan Bibit
Pada permulaan yaitu pemilihan benih atau bibit yang memiliki kualitas. Dalam penggunaan benih jahe yang berkualitas bertujuan agar dapat mencegah kegagalan panen. Dengan benih yang memiliki kualitas yang baik tentu akan terlindungi dari penyakit atau hama. Sehingga dalam proses penebaran hingga panen bisa dilakukan secara optimal. Adapun pemilihan bibit jahe berkualitas antara lain yaitu:
- Biji jahe diambil langsung dari kebun bukan dibeli dari pasar.
- Pilihlah bibit jahe yang berumur tua antara 9 dan 10 bulan.
- Pilihlah biji dari tanaman subur dan sehat atau tidak dalam kondisi rusak.
- Penyemaian Bibit Jahe
Dalam proses penyemaian bibit jahe bertujuan untuk menumbuhkan potensial tumbuh optimal dan dalam proses perawatannya mudah dikendalikan. Adapun langkah cara penyemaian jahe sebagai berikut:
- Anda bisa memakai media tanam berupa ember besar, polybag, atau kotak kayu dan lainnya.
- Setelah itu proses pengeringan akar jahe yang telah Anda pilih yang mana dalam penjemuran tidak sampai kering.
- Kemudian pastikan setiap rimpangnya terdapat 2-3 tunas jahe baru yang kemudian direndam dalam air yang mengandung fungisida selama 1 menit.
- Setelah bibit sudah siap, Anda dapat menyiapkan media semai dalam bentuk jerami setebal 10 cm dan masukkan bibit rimpang jahe pada tempat penyemaian itu.
- Tebar abu gosok pada atas jerami yang akan ditanam rimpang jahe dan tunggu selama 2-3 minggu.
Cara Pengolahan Media Tanam
Cara pengelolahan media tanam jahe dapat menggunakan polybag atau lahan permanen. Berikut tata cara yang perlu dilakukan:
- Pertama siapkan alat seperti pupuk kandang, jerami atau arang sekam dan cangkul.
- Gemburkan tanah dengan menggunakan cangkul dengan menambahkan pupuk dan jerami dengan perbandingan 3:1 yang ditebarkan pada lahan.
- Buat bedengan dengan panjang 120 cm, tinggi 30 cm dan panjang menyesuaikan lahan.
- Siram secara merata pada media tanam.
Dalam hal pemupukan dasar tanaman jahe per hektar: pupuk kandang 20-30 ton, urea 200 kg, TSP / SP36 300 kg dan KCl 300 kg. Melihat dari kondisi tingkat kesuburan tanah.
Perawatan dan Pemeliharaan Tanaman Jahe
Dalam perawatan dan pemeliharaan tanaman jahe cukup mudah dan tidak sulit seperti yang dibayangkan. Hal yang perlu dilakukan pada minggu pertama yaitu penyiraman secara rutin pagi dan sore hari secara teratur.
Setelah sudah mulai tumbuh pemberian air agar dikurangi dan berikan tambahan pupuk agar proses pertumbuhan dapat maksimal.
- Penyulaman
Penyulaman dilakukan pada saat 2-3 minggu setelah tanam, pilih tanaman jahe yang kurang sehat dan segera ganti dengan bibit yang baru agar proses pertumbuhan merata.
- Penyiangan
Lakukan penyiangan setiap 1 minggu sekali sampai pada umur jahe 7 bulan. Pengendalian gulma dengan membuang tanaman yang ada disekitar tanaman jahe.
- Pemupukan
Pada pemupukan tanaman jahe dapat Anda lakukan dengan menggunakan pupuk cair atau pupuk organik agar dapat memaksimalkan pertumbuhannya.
- Waktu Panen Jahe
Proses akhir yaitu pemanenan jahe yang mana merupakan proses yang dinantikan oleh para petani. Dalam proses pemanenan dapat dilakukan saat jahe sudah berumur 8-12 bulan. Dimana dalam proses ini memerlukan kehati-hatian dalam pemanenannya agar tidak rusak saat dipanen.
Demikian penjelasan tentang Panduan Cara Menanam Jahe dan Macam Jahe Di Indonesia, semoga dapat bermanfaat dan menambah wawasan Anda.