Panduan Cara Budidaya Seledri Organik Dalam Polybag – Pada kesempatan ini Kebun.co.id akan membahas tentang Budidya Seledri. Yang mana dalam pembahasan kali ini menjelaskan panduan cara budidaya tanaman seledri organik dalam polybag dengan secara singkat dan jelas. Untuk lebih jelasnya silahkan simak artikel tentang budidaya seledri berikut ini.
Panduan Cara Budidaya Seledri Organik Dalam Polybag
Seledri atau dalam ilmiahnya Apium Graveolens yang mana tergolong kedalam keluarga Umbelleferar yang berkhasiat sebagai tanaman obat atau herba. Pada daunnya dapat di konsumsi langsung sebagai penghias hidangan atau lalapan. Sedangngkan untuk bijinya dapat dibuat menjadi ekstrak minyak seledri dan bahan penyedap yang digunakan sebagai obat.
Tanaman seledri sangat cocok ditanam pada daerah dengan ketinggian 1200 mdpl. Tanaman seledri juga dapat tumbuh pada datara rendah, namun tidak terlalu tahan terhadap curah hujan yang tinggi.
Jenis tanah yang cocok untuk budidaya seledri yaitu tanah yang mengandung bahan organik dan gembur. Seledri juga dapat tumbuh dengan baik pada tingkat keasaman pH 6. Bila terlalu asam sebaiknya agar Anda menambahkan kapur dolomit.
Cara menanam seledri
Dalam penanaman seledri terdapat 2 cara yakni perbanyakan vegetatif (melalui anakan) dan perbanyakan generatif (melalui biji). Pada budidaya skala perkarangan seperti halnya pada polybag atau pot menggunakan perbanyakan vegetatif akan lebih mudah untuk dilakukan. Sedangkan bila penanaman secara komersial atau meluas lebih baik menggunakan penanaman perbanyakan generatif.
Pada penanaman gengeratif yang mana ditanam mulai dari biji terlebih dahulu. Selanjutnya bila biji sudah tumbuh menjadi bibit, baru dipindah pada polybag atau pot. Adapun langkah-langkahnya sebagai berikut:
- Biji agar direndam terlebih dahulu dengan menggunakan air hangat selama 1 jam sebelum disemai.
- Persiapkan tempat persemaian menggunakan baki semai atau bedengan. Media semai dapat terdiri dari campuran kompos dan tanah dengan perbandingan 1:2.
- Buatlah naungan dengan plastik bening pada bedengan atau baki semai untuk melindungi dari air hujan langsung dan terik matahari.
- Buat alur garitan diatas bedengan sedalam o,5 dengan jarak alur 15 cm, kemudian tebarkan benih pada alur tersebut dan tutup tipis dengan tanah lalu siram sekira lembab.
- Lakukan penyiraman secukupnya pada pagi dan sore hari.
- Setelah tumbuh bibit dapat dipindahkan pada media polybag atau pot setelah 1 bulan (tumbuh 4 helai daun).
Menggunakan perbanyakan vegetatif dapat dilakukan bilamana Anda telha mempunyai tanaman seledri sebelumnya. Caranya Anda dapat mengambi anakan yang terdapat pada rumpun tanaman seldri yang ada. Lalu dipindahkan pada polybag atau pot dan tanaman dapat diperbanyak dari rumpun seledri.
Setelah bibit telah siap untuk dipindahkan, persiapkan polybag atau pot dengan ukuran sedang. Kemudian dapat diisi media tanam menggunakan campuran tanag, arang dan kompos dengan perbandingan yang sama. Sebelum media tanam ditaruh alangkah lebih baiknya diayak terlebih dahulu. Dengan penggunaan arang sekam bertujuan agar media tanama memiliki porositas yang baik serta bobot media menjadi tingan.
Perawatan Budidaya Seledri
Dalam perawatan budidaya seledri Anda dapat melakukan penyiraman dipagi dan sore hari sampai usia tanaman mencapai 1 minggu. Setelah itu dapat melakukan penyiraman 3 kali dalam 1 minggu. Intensitas penyirama bergantung pada kondisi cuaca.
Pada budidaya seledri organi dapat memeberikan pupuk organik cair yang mana sangat bermanfaat dan efektif sebagai pupuk susulan. Pupuk organik cari bnyak di jual ditoko pertanian. Selain pupuk organik cair Anda dapat juga menambahkan pupuk kandang, pupuk hayati atau kompos.
Sebelum melakukan pemupukan pada tanaman agar terlebih dahulu diencerkan sebelum disiram. Biasanya dosis yang digunakan dalam pengenceran perbandingan 10 ml : 1 liter air. Lebih jelasnya bisa melihat keterangan penggunaan pada label obat. Adapun intensitas pemupukan dapat dilakukan 2 minggu sekali.
Dalam budidaya seledri sangat jarang ditemukan penyakit dan hama yang menyerang. Namun jika dalam budidaya skala besar sering ditemukan serangan hama atau penyakit. Hama yang biasa menyerang antara lain siput, tungau dan cacing tanah. Sedangkan jenis penyakitnya bisa berupa septoria, cirus aster yellow, dan cercospora.
Ada beberapa hama yang sering dijumpai pada budidaya seledri. Beberapa di antaranya adalah cacing tanah, siput, kutu dan tungau. Hama ini bisa dikumpulkan langsung dengan tangan. Apalagi untuk penanaman dalam polybag.
Untuk menghindari dari serangan penyakit itu, anda perlu melakukan pencegahan sejak dini. Pencegahan dilakukan mulai dari pemilihan bibit, menjaga sanitasi taman dan pemupukan dengan baik. Jika penyakit semakin parah, penyemprotan dengan pestisida organik bisa dilakukan.
Panen budidaya seledri
Panen budidaya seledri dapat dilakukan berkali-kali, dimana panen pertama terjadi pada umur 1-3 bulan setelah tanam bergantung pada verietas tanaman. Dikatakan seledri tumbuh dengan baik dapat diihat dari daun yang rimbun serta anakannya banyak.
Tanaman seledri dapat dipanen dengan cara memangkas pangkal batang secara periodik. Pemanenan dapat dilakukan 2 minggu sekali, yang mana bila pertumbuhannya tidak produktif lagi, Anda dapat mencabutnya dan menaman kembali.
Manfaat Dari Daun seledri
Daun seledri juga sering dimanfaatkan oleh masyarakat Indonesia sebagai pelengkap makanan untuk dapur. Pada umumnya daun seledri segar dipotong dan ditaburkan di atas piring sebagai penghias makanan. Makanannya tidak hanya enak, manfaat seledri bagi kesehatan juga cukup besar. Berikut ini beberapa manfaat daun seledri.
- Menurunkan Kolesterol
- Mengobati Infeksi Saluran Kemih
- Antiinflamasi
- Meringankan Nyeri Sendi
- Meningkatkan Kesehatan
- Menurunkan Tekanan Darah
- Meringankan Sakit Menstruasi
- Meringankan Peradangan
- Antikanker
- Anti Penuaan
Demikian penjelasan tentang Panduan Cara Budidaya Seledri Organik Dalam Polybag, semoga dapat bermanfaat dan menambah wawasan Anda.