Budidaya Oyong : Kandungan, Teknik, Pemupukan, Pemeliharaan Dan Panen – Pada kesempatan ini Kebun.co.id akan membahas tentang Budidaya Oyong.
Yang mana dalam pembahasan kali ini menjelaskan Budidaya Oyong bagi pemula dengan secara singkat dan jelas. Untuk lebih jelasnya simak artikel tentang Budidaya Oyong berikut ini.
Budidaya Oyong : Kandungan, Teknik, Pemupukan, Pemeliharaan Dan Panen
Oyong atau gambas adalah sayuran yang banyak digunakan dalam masakan nusantara, sehingga permintaan oyong di pasar tinggi, sehingga menguntungkan bagi petani yang mengolahnya.
Siklus penanaman juga singkat, sekitar satu bulan setelah penanaman Oyong dapat dipanen.
Metode budidaya juga sederhana, selain itu monokultur Oyong dapat ditanam dengan sistem tumpangsari, sehingga petani dapat menanam berbagai komoditas dalam satu lahan.
Agar produksi optimal, diperlukan metode dan waktu penanaman yang tepat, untuk alasan ini diperlukan benih yang jelas dalam kapasitas produktifnya dan dapat diterima oleh pasar.
Kandungan Gizi
- Protein
- Serat
- Kalsium
- Vitamin A dan C
- Air dan Mineral
- Gula
- Asam folat
Teknik Budidaya Oyong
Varietas
Varietas yang disarankan adalah San-C, Ping-Ann, Miriam, San-C No. 2 (asal dari Benih Anda Dikenal, Taiwan), dan Samson. Kebutuhan benih per hektar berkisar 5-10 kg.
Pembuatan benih
Untuk menghasilkan benih sendiri dapat dilakukan dengan memanen Oyong kurang dari 110 hari setelah tanam (HST) di dataran tinggi ditandai oleh buah – buahan yang memiliki biji coklat, kering dan hitam.
Oyong dipotong secara melintang, bijinya diambil, dibungkus kertas, dan dikeringkan sampai kadar air 8%. Benih (biji) disimpan dalam wadah tertutup rapat yang diisi dengan pengering seperti arang atau abu kulit.
Menanam Oyong
Setelah media tanam dan biji oyong siap, langkah selanjutnya dalam cara menanam oyong adalah menanam oyong di media tanam yang telah Anda siapkan.
Untuk menumbuhkan Oyong Anda sendiri sangat mudah untuk berbeda dari Cara Menanam Pala, Anda hanya perlu berhati-hati dan berikut adalah hal-hal yang perlu Anda perhatikan:
- Buat lubang tanam kecil di setiap pot, Anda bisa membuat satu hingga dua lubang tanam di setiap pot.
- Usahakan untuk tidak membuat terlalu banyak lubang tanam dalam pot, dalam satu pot Anda hanya bisa mengisi bibit maksimal 2 biji.
- Setelah itu, masukkan biji oyong ke dalam lubang tanam yang telah Anda buat.
- Tutup lubang tanam menggunakan tanah campuran dan siram tanah menggunakan metode semprotan.
- Jaga agar tanah tetap lembab tetapi tidak basah dan mandek.
- Usahakan sampai tunas dan jangan lupa untuk menancapkan kayu atau tiang setinggi 1 hingga 2 m dalam pot untuk menempatkan merangkak tanaman yong.
Pesemaian
Biji oyong dapat ditanam langsung di ladang dengan menggunakan para-para atau teralis untuk tanaman merambat.
Jika perbanyakan tidak siap dan pasokan benih terbatas, benih dapat ditanam dalam polybag hitam dengan diameter 5 cm, 2 biji/polybag.
Media yang digunakan untuk pembenihan adalah pupuk kandang dicampur dengan tanah dengan perbandingan 1:1. Bibit dapat dipindahkan ke lapangan pada usia 15 – 21 hari atau setelah memiliki 3 – 5 daun.
Pemupukan Dasar
Pemupukan dasar dilakukan dengan menggunakan pupuk kandang atau kompos, Urea, TSP, dan KCl. Jika menggunakan Urea, TSP, dan KCl, gunakan dalam rasio sekitar 1:2:1.
Berikan pemupukan dasar secara merata pada bedengan, lalu sejajarkan dengan tanah atau tutup atasnya dengan tanah. Diamkan selama sekitar 7 hingga 10 hari, sebelum mulsa dilakukan.
Pemeliharaan
Pemeliharaan tanaman oyong yang biasanya dilakukan adalah pemangkasan daun jika daunnya terlalu rimbun, disiram dan disiangi.
Kontrol organisme pengganggu tumbuhan (OPT)
Hama penting yang menyerang tanaman Oyong termasuk kumbang daun, ulat grayak, cacing tanah, lalat buah, busuk daun, embun tepung, antraknosa, bakteri layu, dan virus mosaik. Pengendalian hama dilakukan tergantung pada jenis hama yang menyerang.
Jika Anda harus menggunakan pestisida, gunakan pestisida yang relatif aman sesuai rekomendasi dan penggunaan pestisida harus tepat dalam memilih jenis, dosis, volume semprotan, waktu aplikasi, interval aplikasi dan cara menerapkannya.
Tahap panen
Tanaman oyong biasanya dapat dipanen pada umur 32-34 hari setelah tanam tergantung pada varietas yang ditanam, panen berikutnya dapat dilakukan setiap interval 3-4 hari.
Panen harus dilakukan pada pagi atau sore hari, tujuannya adalah agar kualitas tanaman dapat terjaga dengan baik.
Demikian penjelasan kami tentang Budidaya Oyong dari kebun.co.id, semoga dapat bermanfaat dan menambah wawasan Anda.