Cara Menanam Sawi Dengan Mudah dan Hasil Melimpah – Pada kesempatan ini Kebun.co.id akan membahas tentang Menanam Sawi. Yang mana dalam pembahasan kali ini menjelaskan cara menanam sawi dengan dengan mudah dan efisien. Untuk lebih lengkapnya silahkan simak Artikel berikut ini.
Cara Menanam Sawi Dengan Mudah dan Hasil Melimpah
Sawi yaitu jenis tumbuhan yang sekelompok dari marga Brassica yang mana sawi ini dimanfaatkan pada bagian daun atau bunganya yang digunakan sebagai bahan pangan (sayuran), baik segar atau diolah. Sawi juga mencakup dari beberapa spesies Brassica yang terjada hampir mirip satu dengan yang lainnya.
Di Indonesia sendiri untuk penyebutan sawi yany umumnya pada tanaman sawi hijau (Brassica rapa kelompok parachinensis, yang disebut dengan sawi bakso, caisim, maupaun caisin). Tak hanya itu, ada juga sawi putih (Brassica rapa kelompok pekinensis, yang disebut dengan petsai) yang mana sering dibuat sup atau diolah menjadi asinan.
Ciri-ciri tanaman sawi yang baik adalah:
- Mempunyai batang yang tidak berkayu
- Daunnya berwarna hijau
- Memiliki akar tunggang dan akar becabang
- batangnya beruas dan pendek
- Daun memanjang dan lonjong
- Bunganya mempunyai banyak cabang dan memanjang ke atas
Cara menanam sawi juga bisa dikatakan sangatlah mudah, sebab tanaman ini merupakan jenis sayuran yang mempunyai tingkat adaptasi tinggi kepada lingkungan.
Tanaman sawi sendir bisa hidup pada dataran tinggi atau pada dataran rendah. Tanaman ini sangat toleran kepada kondisi kering serta tidak memerlukan banyak air. Maka dari itu saat tanam sebaiknya dibuat bedengan supaya ketika curah hujan sedang tinggi lahan tidak tergenang.
Pada saat menanam sawi anda juga perlu memperhatikan permintaan pasar, terlebih lagi jenis sawi yang akan ditanam sebab jika yang ditanam jenis sawi yang berbeda dengan permintaan pasar nantinya sulit untuk mencari pasar saat panen.
Maka dari itu jenis sawi yang akan ditanam tergantung dengan daerah masing-masing.
Jenis Tanaman Sawi
Jenis lain yang terkadang disebut sebagai sawi hijau merupakan sesawi sayur (sebagai pembeda dengan caisim). Kailan (Brassica oleracea kelompok alboglabra) merupakan sejenis sayuran daun lain yang agak berbeda, sebab daunnya ini lebih tebal serta lebih cocok untuk menjadi bahan sebgai campuran mi goreng. Sawi sendok (pakcoy atau bok choy) yaitu jenis sayuran daun yang merupakan kerabat sawi yang mulai dikenal pula dalam dunia boga Indonesia. Terdapat beberapa jenis tanaman sawi diantaranya sebagai berikut:
- Sawi Hijau (Sawi bunga)
- Sawi hijau (Brassica compestris sp.)
- Sawi Putih (Pak choy)
- Sawi putih (B. Juncea L)
- Sawi Jepun (Siow pak choi)
- Sawi jepun (Barssica camprestis sp)
- Sawi Pahit (Bitter mustard)
- Sawi pahit (Brassica juncea var rugosa)
Supaya budidaya sawi ini dapan berhasil dan memperoleh panen yang tinggi, alangkah baiknya anda perlu meperhatikan cara menam sawi yang benar.
Cara Menanam Sawi
Berikut ini merupakan cara menanam sawi supaya bisa menghasilkan dengan keuntungan yang maksimal:
Perendaman Benih
Sebelum benih disemai, disini anda perlu melakukan perendaman benih dengan menggunakan POC.
Tujuan perendaman benih adalah untuk memutus masa dormansi (kondisi berhenti tumbuh) benih dan untuk menyeleksi antara benih yang baik dan benih yang buruk. Sehingga pada saat benih ditanam dapat tumbuh secara seragam, cepat dan sehat dengan memberikan perlindungan kekebalan (imunitas) sejak awal benih tanaman terhadap serangan penyakit.
Persemaian benih
Setelah memastikan memilih benih yang baik pada saat proses perendaman benih, selanjutnya lakukan pembibitan benih atau bisa juga dengan menanam benih sawi langsung di tanah dengan cara menabur benih sawi, lalu tutup dengan abu dapur atau bisa juga menggunakan daun pisang, jerami, dll.
Olah tanah
Sebelum pindah tanam, lakukan pengolahan tanah terlebih dahulu dengan menaburkan pupuk kandang/bokashi sebanyak 20 ton per ha, kemudian lakukan proses cangkul di tanah atau bisa juga menggunakan traktor dengan kedalaman minimal 20cm.
Kemudian buat bedengan dengan lebar 1 meter dan tinggi 20-25 cm, untuk panjang bedengan disesuaikan dengan luas lahan.
Tujuan olah tanah yaitu agar menjadikan tekstur tanah menjadi gembur, sehingga perakaran bisa dengan mudah untuk masuk ke dalam tanah dan supaya perakaran tanaman lebih mudah untuk menyerap unsur hara.
Tanam
Apabila bibit sawi sudah berumur sekitar 2 minggu atau sudah keluar 3-4 helai daun, maka bibit sawi perlu diambil untuk dipindah bedengan. Selanjutnya lakukan penyiraman secara rutin setiap pagi dan sore hari guna menjaga kelembaban lahan.
Pemupukan dan perawatan
PH tanah berkisar 5,5 – 6,5 Umur 35 s/d 45 hari merupakan masa panen untuk pemupukan untuk lahan seluas 1000 m2.
Pupuk Dasar Oleskan bokasi secukupnya diatas dengan, Larutkan :
- Liter Green Grow + 200 Liter air bersih, lalu tuangkan di atas bedengan sebelum tanam pemupukan 1 Umur 7 dan 14 hari setelah tanam
- Campur 15 Kg Urea + 5 Kg Sdt + 5 Kg Kcl, taburkan merata di sekitar pohon 4.
- Kemudian beri pupuk cair Green Grow Dosis : 2 Liter + 200 Liter air bersih Dikocor pada pangkal batang tanaman.
- Penyemprotan UCONIX Umur 10 dan 20 hari dengan takaran 20 ml/1 liter air (Dosis Plus tidak masalah)
Pada musim kemarau, lakukan penyiraman dua kali sehari, pagi dan sore hari. Kemudian lakukan penyulaman pada tanaman yang tidak tumbuh dan penjarangan dengan mencabut tanaman yang jaraknya terlalu rapat. Gulma juga harus dibersihkan dengan cara mencabut dan membuangnya agar tidak terjadi persaingan penyerapan unsur hara.
Penyakit Pada Tanaman Sawi
Ulat Tanah (Agrotis sp.)
Memiliki warna coklat sampai coklat kehitaman, menyerang tanaman yang masih kecil/muda setelah ditanam di lapangan. Serangan biasanya terjadi pada malam hari, hal ini dikarenakan ulat bulu ini takut dengan sinar matahari. Pangkal batang tanaman yang masih sangat sukulen ditarik hingga patah, akibatnya tanaman mati karena tidak memiliki titik tumbuh.
Ulat Grayak (Spodoptera litura dan Spodoptera exigua)
Spodoptera litura berukuran sekitar 15-25 mm, berwarna hijau tua kecoklatan dengan bintik-bintik hitam pada setiap ruas tubuhnya. Sedangkan Spodoptera exigua, memiliki ukuran yang sama dengan Spodoptera litura, namun warna tubuhnya hijau hingga hijau muda tanpa bintik hitam pada tulang punggungnya.
Panen
Tanaman sawi sudah bisa dipanen ketika sudah berumur sekitar 40 hari setelah tanam.
Di lahan seluas 1 hektar, dalam satu musim panen, budidaya sawi bisa menghasilkan sekitar 20 ton.
Saat memanen sawi, bisa dilakukan dengan cara mencabutnya lalu mencucinya untuk membersihkannya dari tanah, lumpur dan kotoran lain yang menempel. Setelah itu sortir sawi dengan membuang daun yang rusak atau busuk.
Ikat sawi menjadi beberapa ikatan yang mana sesuai permintaan pasar selanjutnya sawi siap untuk dijual di pasar tradisional atau pada pasar modern.
Demikian penjelasan tentang Cara Menanam Sawi Dengan Mudah dan Hasil Melimpah. Semoga dapat bermanfaat dan menambah wawasan Anda. Terima kasih.