Budidaya Cacing Panduan Lengkap Bagi Pemula – Pada kesempatan ini Kebun.co.id akan membahas tentang Budidaya Cacing. Yang mana pembahasan ini menjelaskan cara budidaya cacing mulai dari pemilihan bibit sampai panen dengan singkat dan jelas. Untuk lebih detainya silahkan simak artikel berikut ini.
Budidaya Cacing Panduan Lengkap Bagi Pemula
Untuk sebagian orang, cacing merupakan hewan yang menjijikan dan bisa membuat orang yang sedang makan muntah. Namun lain hal lagi bagi sebagian orang, melihat cacing justru yang terbayang adalah rupiah. Kenapa demikian?
Mungkin belum banyak yang tertarik ternak cacing. Padahal permintaan hewan avertebrata ini cukup tinggi, terutama untuk dijadikan sebagai bahan baku kosmetik dan bahan obat-obatan. Selain itu, cacing juga bisa dibudidayakan untuk diberikan sebagai pakan ikan.
Sebelum kita bahas lebih jauh tentang ternak cacing, ada baiknya kalau kita tahu apa saja kandungan nutrisi cacing. Kandungan nutrisi cacing diantaranya adalah protein 64-76, lemak 7-10 %, Asam glutamat 8.98 %, Treonin 3.28%, Lisin 5.16%, Glycine 3.54, energi 900-4100 kal, serta mineral, air, dan asam amino paling lengkap.
Tentu sangat banyak sekali bukan kandungan nutrisi cacing tanah. Tidak heran kenapa ada banyak manfaat cacing tanah untuk kehidupan kita. Tidak hanya untuk kesehatan melainkan juga untuk perawatan kulit.
Ternak Cacing Tanah
Berikut ini adalah cara ternak cacing yang perlu anda perhatikan, yakni:
-
Persiapan Tempat Ternak Cacing
Hal pertama yang harus anda persiapkan yaitu tempat ternak cacing. Kandang cacing ini harus bebas dari kemungkinan hama atau predator seperti semut, cicak, ayam, atau hewan lain yang dapat memangsa cacing. Karena memang ada banyak sekali pemangsa cacing itu sendiri.
Untuk tempat ternak cacing tanah sendiri, bisa kita lakukan diberbagai tempat seperti di bak semen (sistem jedingan), rak kayu, box kayu dsb.
Berikut ini beberapa contoh tempat budidaya cacing yang bisa anda jadikan referensi wadah ternak anda.
- Anda bisa memanfaatkan garasi rumah untuk meletakan kotak-kotak yang berisi bibit cacing.
- Anda memiliki bekas kolam ikan yang tidak terpakai, itu juga bisa anda manfaatkan untuk rumah cacing.
- Anda bisa membuat kolam besar khusus untuk cacing, dengan sistem kolam jedingan ini biasanya peternak dapat memasukan 5 kilogram bibit cacing.
- Dengan sistem rak, anda bisa menghemat tempat dan hasil maksimal.
- Anda juga bisa memanfaatkan barang bekas yang ada untuk tempat ternak cacing tanah.
- Manfaatkan pekarangan rumah anda untuk lahan budidaya cacing tanah
-
Media Ternak Cacing
Setelah kita memiliki tempat untuk budidaya, langkah selanjutnya yaitu mempersiapkan media untuk cacing. Media untuk hidup cacing ini yang nantinya juga sekaligus juga harus menyediakan makanan mereka. Ada banyak media tempat cacing yang bisa anda buat, yang jelas media budidaya harus gembur dan banyak bahan organik.
Anda bisa menggunakan log jamur atau limbah hasil budidaya jamur, tanah organik ( tanah plus serbuk gergaji, ataupun batang pisang yang dicacah), campuran kompos dengan beberapa bahan organik (limbah pertanian, limbah pasar).
Bagaimana cara membuatnya?
- Pertama-tama masukkan bahan-bahan tersebut hingga mencapai ketinggian 15 cm.
- Kemudian masukkan juga air secukupnya agar media hidup cacing tanah ini basah dan gembur. Aduk semua bahan tersebut sampai tercampur merata, agar terjadi proses fermentasi.
- Setelah empat minggu, campurkan kotoran hewan ke dalamnya dengan perbandingan 70% media hidup dan 30% kotoran hewan. Kapur bisa ditambahkan sebanyak 1% dari media hidup untuk mendapatkan pH netral.
- Media sudah dianggap cocok apabila pH nya mencapai 6,0 – 7,2 ; tingkat kelembaban 15 – 30 % dan suhu antara 15 – 25ºc.
- Kemudian masukkan cacing tanah ke dalamnya. Cacing yang dimasukkan seberat media hidup yang telah disediakan.
- Bila medianya mencapai 2 kg, maka cacing yang dimasukkan ke dalamnya juga 2kg.
- Untuk menghindari kekeringan, permukaan media dilapisi plastik, karung, atau bahan lain yang tidak tembus cahaya.
- Agar bisa hidup dan berkembang dengan baik, setiap hari cacing harus mendapat suplai makanan yang dibutuhkan.
-
Makanan dan Nutrisi Cacing
Setelah cacing dimasukkan ke dalam media budidaya, jangan lupa untuk memberinya pakan. Pakan cacing bisa berupa limbah organik rumah tangga (sisa nasi, sisa sayur dsb), limbah home industry (kulit buah, sisa dapur rumah makan dsb), limbah peternakan (kotoran kambing, sapi, dan ayam) atau daun gugur yang dibuat menjadi kompos.
Pakan cacing sebaiknya yang sudah dibusukan atau difermentasi, bisa anda berikan secara langsung juga kepada cacing. Banyaknya pakan yang diberikan sama jumlahnya dengan berat cacing yang anda masukkan. Jika berat cacing 2 kg, maka pakan yang diberikan juga sebaiknya 2 kg.
Berikan pakan berupa bubur atau bubuk. Buat pakan dengan perbandingan 1 pakan : 1 air. Bubur pakan ditaburkan secara merata di atas 1/3 bagian permukaan media hidup cacing tanah.
-
Perawatan Cacing
Pakan yang Anda berikan tadi sebaiknya diberikan setiap hari untuk jumlah pakan 2 kg yang di berikan, atau bisa juga diberikan 2 kg per seminggunya. Perhatikan apakah cacing kekurangan air atau kekurangan pakan, usahakan agar media budidaya selalu lembab dan kebutuhan pakan selalu terpenuhi.
-
Hama Cacing dan Cara Penanganannya
Sebagaimana yang sudah disebutkan di atas, ada banyak hama yang bisa memangsa cacing. Hama cacing seperti semut, kumbang, burung, kelabang, lipan, lalat, tikus, katak, tupai, ayam, itik, ular, angsa, lintah, dan kutu. Untuk itu, lubang tempat pemeliharaan harus selalu tertutup.
Bahan yang baik digunakan sebagai penutup adalah kawat kasa. Karena kawat kasa juga menjamin berlangsungnya proses pergantian udara tetap berjalan dengan baik. Selain itu, untuk mencegah serangan semut, di sekitar kotak pemeliharaan diberi air secukupnya (dirambang).
-
Panen Cacing
Pada masa ini adalah yang paling ditunggu-tunggu, yaitu masa panen. Panen biasanya dilakukan 2,5 – 4 bulan, sebaiknya jangan dipanen secara keseluruhan. Biasa anda ambil hanya 25% saja sampai 75%. Agar proses regenerasi terus berjalan.
Panen bisa mulai dilakukan setelah kita melihat banyaknya kascing (kotoran cacing) dan kokon (kumpulan telur cacing). Sebagian cacing dewasa hendaknya disisakan untuk digunakan menjadi bibit.
Bagaimana cara memanen cacing?
Ada beberapa cara yang bisa anda lakukan untuk memanen cacing. Salah satunya dengan menggunakan petromaks, lampu neon atau bohlam. Cahaya yang dihasilkan oleh akan lampu mengundang cacing berkumpul di bagian atas media. Setelah itu, cacing tinggal diambil dan dipisahkan dari medianya. Cara lain adalah membalikkan kotak pemeliharaan, dan memisahkannya dari media hidup cacing.
Setelah cacing dipanen, sebagian cacing dewasa dan kokon (telur cacing) masing-masing dimasukkan ke dalam media hidup yang baru secara terpisah. Telur-telur cacing tanah ini akan segera menetas dalam tempo 14-21 hari. Setelah itu, pemeliharaan dilakukan seperti awal budidaya.
Nah, dengan demikian proses hidup cacing akan terus berjalan. Sehingga anda bisa terus membudidayakan cacing sampai kapanpun. Anda tertarik untuk ternak cacing? Memang ternak cacing terbilang cukup mudah dan menguntungkan, apalagi kalau kita sudah punya jaringan pemasaran.
Demikian artikel tentang Budidaya Cacing Panduan Lengkap Bagi Pemula. Semoga dapat bermanfaat dan menambah wawasan pengetahuan Anda. Selamat Mencoba.