Panduan Budidaya Tomat Hidroponik Dengan Mudah – Sobat Kebun, dalam pembahasan ini akan menjelaskan mengenia cara menanam tomat hidroponik mulai dari pemilihan bibit, penyemaian, instalasi sistem hidroponik, perawatan sampai panen.
Budidaya tomat dengan menggunakan cara hidroponik kini telah banyak dipakai oleh para petani. Dalam proses penanaman memakai cara ini umumnya digunakan oleh petani yang tidak mempunyai lahan tanam luas.
Adapun kualitas tanaman tomat dari hasil budidaya menggunakan teknik hidroponik tidak jauh berbeda bila dibandingkan produk yang di tanam menggunakan cara konvensional. Untuk lebih jelasnya yuk simak artikel kebun tentang Tomat Hodroponik.
Panduan Budidaya Tomat Hidroponik Dengan Mudah
Pada budidaya tomat hidroponik tidaklah sesuatu proses yang sulit, penerapan serta cara menanamnya pun tak jauh berbeda dengan budidaya terong atau cabe.
Hal pertama yang perlu dilakukan dalam budidaya tomat hidroponik yakni dari pemilihan bibit, penyemaian, pemindahan media tanam, perawatan, hingga proses panen.
Hal yang perlu disiapkan dalam menanam tomat hidroponik, antara lain yaitu:
- Instalasi sistem hidroponik.
- Media tanam penyemaian.
- Nutrisi AB Mix.
- Gergaji kecil.
Media tanam untuk penyemaian umumnya yang dipakai yaitu rockwool. Disamping mudah, rockwool lebih mudah di cari untuk saat ini.
Nutri AB Mix dipakai pada bak penampungan sebagai asupan nutrisi bagi toman nantinya. Nutrisi ini diperlukan pada saat proses pembesaran pada sistem hidroponik.
Selain itu, instalasi hidroponik juga dapat diaplikasikan, seperti DFT atau drip system.
Berikut hal yang perlu dilakukan pada umumnya, antara lain:
- Proses pemilihan bibit;
- Penyemaian bibit pada rockwool sampai tumbuh tunas sejati;
- Pemindahan bibit pada sistem hidroponik;
- Perawatan;
- Panen;
Adapun untuk lamanya budidaya tomat hidroponik membutuhkan 3 sampai 3,5 bulan mulai dari proses penyemaian sampai panen.
Persiapan Menanam Tomat Hidroponik
Sebelum memulai terlebih dahulu untuk mempersiapkan peralatan terlebih dahulu agar pada sat menanam nanti lebih mudah. Hal yang perlu dipersiapkan antara lain bibit tomat, netpot, bak nurtisi, rockwool, nutrisi AB Mix dan kain flanel atau pipa.
Pemilihan Bibit Unggul
Agar bisa mendapatkan bibit tomat dengan kualitas yang unggul tentunya Anda dapat membelinya pada toko pertanian baik secara online ataupun offline.
Selain Anda membeli di toko pertanian, Anda juga bisa mendapatkannya dengan tomat yang tersedia dirumah Anda dengan mengambil biji tomat kemudian dikeringkan.
Lakukan penyeleksian agar dapat bibit tomat unggul dengan cara merendam bibit tomat yang telah dikeringkan selama 15 sampai 20 menit.
Selanjutnya, bibit akan terlihat bibit yang mengapung dan yang terendam. Bibit dengan kualitas yang baik akan terendam sedangkan bibit dengan kualitas buruk akan mengapung pada permukaan air.
Penyemaian Bibit Tomat
Setelah Anda mendapatkan bibit tomat unggul yang siap ditanam, langkah selanjutnya yaitu penyemaian pada rockwool.
- Persiapkan rockwool kemudian potong dengan ukuran 2,5×2,5×2,5 cm;
- Buatlah lubang pada tiap rockwool dengan menggunakan tusuk gigi atau semacamnya untuk tempat bibit nantinya. Pada proses melubangi rockwool perlu menghindari rockwool menjadi bolong.
- Letakkan rockwool pada nampan atau tray semai;
- Masukan bibit tomat pada lubang yang telah Anda buat;
- Siram rockwool dengan menggunakan air biasa sampai basah;
- Kemudian tutup tray semai menggunakan palstik hitam agar cahaya tidak masuk dan taruh pada tempat yang gelap selama 2 hari;
- Setelah 2×24 jam akan terlihat proses pertumbuhan kecambah, yang selanjutnya pindahkan tray semai pada tempat yang terdapat sinar matahari;
- Proses ini dilakukan selama 21 samapi 28 hari;
Pada proses ini Anda terus pantau keadaan dari rockwool, tambahkan air supaya rockwool tetap dalam keadaan lembab.
Pemindahan ke Sistem Hidroponik
Setelah muncul tunas sejati atau daun telah tumbuh lebih dari 2, selanjutnya proses penyemaian dapat segerah dipindah pada sistem hidroponik. Sistem hiroponik umumnya dipakai untuk tomat, seperti drip system atau deep flow system (DFT).
Singkatnya, DFT adalah sistem yang di dalam sirkulasi air nutrisi mengalir pada keadaan tergenang sedangkan drip air nutrisi akan diteteskan samapai pada akar tanaman.
Adapun proses pemindahan pada sistem hiroponik cukup mudah, yaitu:
- Pisahkan rokwool dengan rookwool lainnya;
- Letakakan rockwool pada sistem hidroponik dengan bantalan pecahan genteng, arang, kerikil atau memakai netpot;
- Kadar nutrisi tomat yang diberikan sebelum berbunga yaitu kisaran 1300 ppm. Nilai ini bisa Anda peroleh dari hasil tes pada bak penampungan dengan memakai alat TDS;
- Nutrisi itu diperoleh dari nutris AB Mix yang dapat Anda beli pada toko pertanian.
Perawatan Tomat Hidroponik
Bila sudah melakukan proses pemindahan pada sistem hidroponik, langkah berikutnya yaitu proses perawatan.
- Sama halnya dengan ppm air nutrisi, perhatikan agar air nutrisi tetap pada kisaran angka 1300. Bila angka ppm kurang Anda dapat menambahkannya;
- Bila tananam tomat telha tumbuh cukup tinggi, Anda dapat memberi ajir atau penompang agar tumbuh tetap keadaan tegak;
- Pada saat tomat berbunga dapat Anda tingkatkan ppm air nutrisi sampai 200 ppm. Hal ini bertujuan agar nutrisi yang diperlukan buah lebih optimal;
- Perhatikan untuk merawatnya lebih ditingkatkan saat tanaman tomat telah berbuah;
- Untuk perawatan lainnya Anda dapat memotong ranting tanaman yang tidak berbuah, yang bertujuan agar konsentrasi nitrisi tertuju pada buah;
- Anda dapat meningkatkan ppm air nutrisi sampai kisaran angka 3600 ppm.
Panen Tomat Hidroponik
Untuk melakukan panen tomat hidroponik, Anda dapat melakukannya kisaran 80 sampai 90 hari mulai berbuah merah. Dengan warna tersebut menunjukkan bahwa tomat telah siap untuk dipanen.
Pengendalian Hama dan Penyakit
Setiap tanaman akan rentan akan hama dan penyaki begitu pula dengan tomat hidroponik. Tomat hidroponik rentan akan serangan hama dan penyakit. Terdapat beberapa jenis hama dan penyakit yang umumnya menyerang tanaman tomat seperti antroknosa, bulai, busuk buah, busuk daun dan layu fusarium.
Pencegahan Busuk Daun
Untuk pencegahan pada busuk daun, antraknosa dan layu fusarium bisa Anda lakukan dengan melakukan penyemprotan pada tanaman tomat selama 1 minggu sekali.
Akan tetapi bila gejala telah timbul lebih baiknya Anda lakukan penyempotan 2 hari sekali. Untuk menangani pada layu fusarium Anda bisa melakukan pencabutan tanaman yang terkena infeksi. Kemudian, kocor dengan menggunakan bakterisida dan fungisida sekaligus.
Penyakit Bulat dan Lalat Buah
Sedangkan pada penyakit lalat buah dan bulai Anda bisa mengatasinya menggunakan insektisida kontak dan lambung.
Sementara itu, penyakit bulai dan lalat buah dapat Anda atasi melalui penggunaan insektisida kontak dan lambung.
Ketika tanaman tomat terkena bulai, umumnya pertumbuhannya akan terhenti. Jadi, Anda harus mengatasinya dengan memberikan nutrisi mikro dan zpt pada daunnya.
Selanjutnya pada permasalahan busuk buah, Anda dapat memberi tanaman tomat bakterisida dan fungisida.
Demikian penjelasan mengenai Panduan Budidaya Tomat Hidroponik Dengan Mudah, semoga dapat bermanfaat dan menambah wawasan Anda.