Panduan Cara Merawat Bibit Jeruk Dekopon Pasca Penanaman – Setelah Anda menyelesaikan penanaman bibit jeruk dekopon tidak hanya berhendit disitu saja. Justru pada proses ini merupakan awal dari proses yang sebenarnya.
Berikut ini Kebun akan membagikan beberapa informasi terkait hal yang Anda lakukan seusai menanam bibit jeruk dekopon, berikut penjelasannya.
Panduan Cara Merawat Bibit Jeruk Dekopon Pasca Penanaman
Adapun hal yang akan dikerjakan pada proses perawatan ini tidaklah berat namun diperlukan kedisiplinan dan ketelatenan. Supaya dapat menghasilkan bibit jeruk yang menghasilkan buah dengan baik dan sesuai harapan Anda. Serta agar hasilnya bisa optimal perlu melakukan perawatan secara disiplin, hal yang perlu dilakukan dalam perawatan bibit jeruk dekopon yaitu:
Pemberian Air
Air sangat berperan penting untuk menyambung kehidupan, sebab dengan tanpa tersedianya air manusia akan musna. Hal tersebut pula berlaku pada bibit jeruk, apalagi bibit tersebut baru ditanam. Anda dapat melakukan dengan menyirami secara teratur pada awal masa penanaman.
Pemberian air harus dilakukan dengan teratur, bila penanaman saat musim kemarau maka setidaknya berikan air pada pagi dan sore hari. Sebab unsur senyawa yang terkandung dalam air dapat meningkatkan kinerja organ bibit jeruk terutama dibagian akar.
Fungsi Air
Terdapat beberapa fungsi air bagi tanaman, antara lain:
Melarutkan unsur hara dan mineral
Air bisa melarutkan bermacam-macam mineral dan unsur hara yang tentunya akan diserap oleh organ bibit jeruk dalam masa pertumbuhannya.
Sebagai medium transport
Fungsi dari air lainnya berguna sebagai medium transport atau sarana yang berfungsi dalam mempermudah proses pengangkutan sumber nutrisi. Dalam arti air adalah senya sebagai reaksi biokimia yang berpengaruh pada pross pertumbuhan sel pembaharuan.
Berphotosintesis
Fungsi air juga dapat berperan baik atau tidaknya selama proses photosintesis. Bahkan bisa membantu sel dalam menjaga bentuk dan membatu tertutup atau tebukanya stomata pada bibit jeruk.
Menjaga kelembaban
Fungsi lainnya dari air bisa menjaga intensitas kelembapan, hal ini berguna bagi bibit jeruk yang baru ditanam agar dapat lebih tahan pada tugensi dan tetap konstan.
Menjaga kebugaran
Pada Bibit jeruk yang baru ditanam akan rentan layu, dimana pusat titik layu akan terjadi pada saat siang hari. Dengan layunya bibit jeruk yang baru ditanam hanya bersifat sementara. Namun lebih baik hidari tekanan tugensi yang berlebih, agar menghindari hal yang demikian Anda dapat lakukan penyiraman secara berkala.
Pemberian Pupuk
Pada awal masa penanaman yaitu satu bulan pertama, agar bibit jeruk jangan diberi pupuk terutama pupuk organik berjenis NPK. Rekomendasi dari Kebun, Anda berikan pupuk setelah 30 hari setalah tanam, berikut pupuk yang Kebun rekomendasikan, antara lain:
- Pupuk pertumbuhan
Berdasarkan fungsinya pupu pertumbuhan dibagi menjadi 2 kategori yakni pupuk organik dan pupuk anorganik.
- Pupuk Organik
Pupuk organik adalah sejenis pupuk yang terbuat dari sisa daun tanaman atau kotoran hewan yang telah mengalami proses pembusukan alami atau pelapukan. Pelapukan atau pembusukan daun tanaman atau pupuk kandang terjadi akibat terkikis seiring waktu.
Umumnya pembusukan atau pelapukan dari pupuk organik akan berlangsung antara 1 – 3 bulan lamanya. Cara penggunaannya dapat ditaburkan pada permukaan media tanam atau permukaan tanah dengan ketebalan 2 – 4 cm.
Pupuk Anorganik
Pupuk Anorganik merupakan sejenis pupuk yang terbuat dari bahan kimia, seperti pupuk NPK yang mana pupuk ini memiliki unsur berupa:
Unsur Makro
- Selain itu pada unsur makro terdapat unsur-unsur lain seperti Magnesium (Mg), Sulfur (S), dan Calcium (Ca) yang bisa berguna untuk mempercepat pertumbuhan dan pembaruan sel.
- Nitrogen (N) fungsinya untuk pertumbuhan daun terutama saat bibit masih muda.
- Kalium (K) untuk merangsang pertumbuhan akar bibit jeruk, memperkebal terhadap serang penyakit dan memperkuat batang dan ranting.
- Phosphor (p) untuk merangsang pertumbuhan bunga dan buah.
Unsur Mikro
Sedangkan unsur mikro yang diperlukan oleh bibit relatif sedikit yakni Buron (Bo), Zinc (Zn), Ferum (Fe), Molibdum (Mo), Mangan (Mn) dan Chlor (Cl).
Pupuk Penumbuh Daun dan Akar
Pada pupuk penumbuh akar dan penumbuh daun tidak hanya tertuju pada pupuk NPK, namin pupuk anorganik yang dikemas dalam wadah paket. Pupuk anorganik dapat dikemas berupa kemasan cair, butir dan serbuk. Hal ini dapat dibedakan tergantum pada penggunaan pupuk anorganik. Berikut ini beberapa jenis dan rekomendasi pupuk anorganiknya.
- Pupuk anorganik penumbuh daun
Pupuk anorganik penumbuh daun adalah salah satu pupuk yang umumnya dipakai dengan cara disemprotkan. Pupuk sejenis ini bisal langsung meresap melalui lubang yang terdapat pada permukaan daun atau stomata serta sangat membantu proses fotosintesis.
Cara pemakaian
Tentukan merek pupuk yang akan digunakan sebagai pupuk penumbuh daun. Kemudian masukan pupuk ke dalam semprotan atau sprayer yang dicampur dengan air lalu aduk secara merata. Untuk takaran menyesuaikan dosik pemakaian pada kemasan.
Kelemahan dari pupuk penumbuh daun yaitu sangat cepat mengering, maka dari itu lakukan penyemprotan pada pagi hari sekitar jam 8 sampai jam 10 pagi.
- Pupuk anorganik Penumbuh akar
Pupuk anorganik penumbuh akar banyak dijual di toko pertanian, dengan dominasi merek pupuknya yaitu NPK.
Rekomendasi Jadwal Pemberian Pupuk
- Dalam pemberian pupuk daun Anda dapat memberikannya setelah 14 atau 30 hari pada awal tanam.
- Pemberian pupuk pertumbuhan yang memakai NPK tentu menyesuaikan dengan kebutuhan yang bisa diberikan setelah 14 atau 30 hari dari awal tanam sama halnya dengan pupuk penumbuh daun.
- Pemberian pupuk organik dapat dilakukan pada 4 sampai 6 bulan sekali.
Demikian penjelasan mengenai Panduan Cara Merawat Bibit Jeruk Dekopon Pasca Penanaman, semoga dapat bermanfaat dan menambah wawasan Anda.